Darah Isa Al-Masih menyucikan manusia dari dosa

Harus ada penumpahan darah untuk memperoleh pengampunan dosa

Tidak ada pengampunan (dosa) jika tidak ada penumpahan darah.

Harus ada penumpahan darah karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya

“Nyawa suatu makhluk ada di dalam darahnya, dan Aku (Allah) telah menentukan agar darah itu dicurahkan bagimu di atas mazbah untuk pendamaian demi nyawamu, sebab darah, yang adalah nyawa, memungkinkan terjadinya pendamaian (dengan Aku).”

Imam Besar biasanya harus mempersembahkan kurban untuk dosa-dosanya sendiri kemudian untuk dosa-dosa umat

Setiap Imam Besar yang dipilih dari antara manusia ditetapkan untuk mewakili manusia dalam hubungan mereka dengan Allah. Iabertugas untuk mempersembahkan berbagai persembahan dan kurban karena dosa. Imam Besar itu dapat memahami mereka yang kufur dan sesat, karena ia pun diliputi oleh kelemahan. Itulah sebabnya ia harus mempersembahkan kurban, bukan saja untuk dosa-dosa umat, melainkan juga untuk dosa-dosanya sendiri.

Isa menjadi Imam Besar demi pengampunan dosa-dosa umat Allah

Sebab itu dalam segala hal Ia (Isa Al Masih) harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya (yaitu manusia), supaya Ia dapat menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan setia dalam segala hal yang berhubungan dengan Allah, demi pengampunan dosa-dosa umat-Nya.

Isa adalah Imam Besaryang tidak pernah berbuat dosa

Lagi pula, Imam Besar kita itu (Isa Al Masih) bukanlah Imam Besar yang tidak dapat merasakan kelemahan kita. Dalam segala hal Ia telah dihadapkan pada cobaan, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa.

Isa tidak perlu mempersembahkan kurban untuk dosa-Nya karena dia tidak berbuat dosa dan terpisah dari pada pendosa.Jadi,Dia sendiri menjadi kurban untuk dosa-dosa umat

Karena Imam Besar seperti itulah yang memang kita perlukan. Ia (Isa Al Masih) suci, tak bersalah, tak bercacat. Ia terpisah dari para pendosa dan ditinggikan di atas semua langit. Ia (Isa Al Masih) tidak perlu mempersembahkan kurban setiap hari seperti imam-imam besar lainnya –pertama-tama karena dosa mereka sendiri, kemudian karena dosa-dosa umat – karena hal itu telah dilakukan-Nya sekali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri.

Darah Isa yang suci ditumpahkan untuk pengampunan dosa

(Isa bersabda tentang kematianNya) “Inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”

Isa menghapus dosa orang percaya melalui pengurganan diriNya

Tetapi pada zaman akhir ini, Ia (Isa Al Masih) dinyatakan satu kali saja untuk menghapus dosa melalui pengurbanan diri-Nya.

Orang percaya disucikan melalui persembahan tubuh Isa

Oleh kehendak-Nya (Allah) itulah kita telah disucikan melalui persembahan tubuh Al-Masih, sekali untuk selama-lamanya.

Isa mati satu kali saja demi dosa-dosa manusia agar membawa orang percaya kepada Allah

Sebab Al-Masih pun menderita. Ia, Yang Benar, mati satu kali saja demi dosa-dosa manusia yang tidak benar. Dengan cara itu, Ia membawa kita kepada Allah. Ia dijatuhi hukuman mati, tetapi Allah menghidupkan-Nya kembali dalam Roh.

Isa menyucikan orang percaya dengan darah-Nya

Sebab itu Isa juga menderita di luar pintu gerbang, supaya Ia dapat menyucikan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

Isa mengalami maut demi semua orang yang percaya kepada-Nya

Tetapi kita melihat bahwa Dia, yaitu Isa, yang (datang dari Allah) dalam waktu singkat dibuat lebih rendah dari malaikat-malaikat, (dan setelah kebangkitan dan kenaikanNya, Ia) dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat karena sengsara kematian-Nya itu, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut demi semua manusia.

Hidup yang kekal diberikan dalam Isa Al-Masih

Karena upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi.

Isa membinasakan kuasa Iblis melalui kematian-Nya

Karena anak-anak itu adalah manusia yang bertubuh fana, maka diri-Nya pun (yaitu Isa Al Masih) mengenakan tubuh yang demikian, supaya melalui kematian-Nya Ia dapat membinasakan Iblis yang berkuasa atas maut.

Isa menjadi sumber keselamatan bagi setiap orang yang menaati-Nya

Setelah disempurnakan, Ia (Isa Al Masih) menjadi sumber keselamatan yang kekal bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Isa menyelamatkan setiap orang yang mendekati Allah melalui diri-Nya

Sebab itu Ia (Isa Al Masih) sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang menghampiri Allah melalui diri-Nya, karena Ia senantiasa hidup untuk mendoakan mereka.

Isa menyelamatkan setiap orang yang mendekati Allah melalui diri-Nya

Pikirkanlah, betapa berat siksaan yang sepatutnya dijatuhkan kepada orang yang menginjak-injak Sang Anak yang datang dari Allah, (karena orang itu) menganggap tidak suci darah perjanjian – padahal melalui darah itu ia disucikan – dan yang menista Ruh yang adalah sumber rahmat.

Karena kita tahu siapa yang telah bersabda, “Pembalasan adalah wewenang-Ku, Akulah yang akan membalasnya.” Lagi pula, “Tuhanlah yang akan menghakimi umat-Nya.” Betapa ngerinya kalau sampai jatuh ke tangan Allah, Tuhan yang hidup itu.

Membagikan