Tanggapan-tanggapan pemimpin Israil, orang tua, dan orang buta tenang siapakah Isa Al-Masih
Pada waktu Isa sedang dalam perjalanan, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Para pengikut-Nya bertanya kepada-Nya, “Ya Guru, siapa yang berdosa sehingga ia dilahirkan buta? Orang inikah? Atau ibu dan bapaknya?” Sabda Isa, “Orang ini dilahirkan buta bukan karena dosanya atau dosa ibu dan bapaknya, melainkan supaya pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dirinya. Selagi Aku ada di dunia ini, Akulah terang dunia.”
Setelah bersabda demikian, Ia meludah ke tanah lalu membuat tanah lembek dengan ludah-Nya itu. Kemudian dioleskan-Nya tanah lembek itu pada mata orang buta itu serta bersabda kepadanya, “Pergi, basuhlah di kolam Siloam.” (Siloam artinya “diutus.”) Orang itu pun pergi membasuhnya lalu kembali dengan mata yang dapat melihat.
(Para pemimpin Israil itu) kembali bertanya kepada orang yang tadinya buta itu, “Apa pendapatmu mengenai orang itu, sebab Ia telah membuat matamu dapat melihat?” Katanya, “Ia seorang nabi.” Para pemimpin Israil itu tidak yakin bahwa orang itu tadinya buta tetapi sekarang dapat melihat. Oleh karena itu, mereka memanggil orang tuanya lalu bertanya kepada mereka, “Benarkah ia ini anakmu, yang kamu katakan lahir dalam keadaan buta? Bagaimana ia dapat melihat sekarang?” Jawabnya, “Kami tahu bahwa ia adalah anak kami dan lahir dalam keadaan buta, tetapi mengenai bagaimana ia dapat melihat, kami tidak tahu. Bahkan siapa yang telah membuat matanya dapat melihat pun kami tidak tahu. Tanyakanlah sendiri kepadanya. Ia sudah dewasa dan dapat menjelaskannya sendiri.”
Mereka berkata begitu sebab mereka takut kepada para pemimpin Israil yang sudah bersepakat bahwa jika seseorang mengaku bahwa Isa adalah Al-Masih, maka ia akan dikucilkan dari rumah ibadah. Itulah sebabnya mereka berkata bahwa ia sudah dewasa dan dapat menjelaskannya sendiri.
Kemudian orang yang tadinya buta itu dipanggil oleh orang-orang dari mazhab Farisi untuk kedua kalinya. Mereka berkata kepadanya, “Muliakanlah Allah! Kami tahu bahwa orang itu adalah orang berdosa.” Jawab orang itu, “Apakah Ia orang berdosa aku tidak tahu, tetapi hanya satu hal yang aku tahu, yaitu bahwa tadinya aku buta, tetapi sekarang dapat melihat.”
Lalu kata mereka kepadanya, “Apa yang dilakukan-Nya terhadap kamu? Bagaimana Ia membuat matamu dapat melihat?” Jawabnya kepada mereka, “Tadi sudah kujelaskan kepadamu, tetapi kamu tidak menyimaknya. Mengapa kamu mau mendengarkannya lagi? Apakah kamu mau menjadi pengikut-Nya juga?” Mereka mencaci maki dia dan berkata, “Engkaulah pengikut orang itu, tetapi kami adalah pengikutpengikut Nabi Musa. Kami tahu bahwa Allah telah menyampaikan firman-Nya melalui Nabi Musa, tetapi mengenai orang itu, kami tidak tahu dari mana asal-Nya.”
Jawab orang itu, “Itulah yang mengherankan, kamu tidak tahu dari mana Ia berasal, padahal Ia telah membuat mataku dapat melihat. Kita semua tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Sejak permulaan dunia, belum pernah terdengar ada seorang yang membuat mata orang yang lahir dalam keadaan buta dapat melihat.
Jika orang itu tidak datang dari Allah, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat dilakukan oleh-Nya.” Maka jawab mereka kepadanya, “Engkau dilahirkan sepenuhnya dalam dosa, dan engkau hendak mengajari kami?” Lalu mereka mengusirnya keluar.
Harus ada penumpahan darah untuk pengampunan dosa
(Setiap nabi mempersembahkan kurban binatang karena) Tidak ada pengampunan dosa jika tidak ada penumpahan darah.
Harus ada penumpahan darah karena nyawa makhluk ada di dalam darah-Nya
“Nyawa suatu makhluk ada di dalam darahnya, dan Aku (Allah) telah menentukan agar darah itu dicurahkan bagimu di atas mazbah untuk pendamaian demi nyawamu, sebab darah, yang adalah nyawa, memungkinkan terjadinya pendamaian (dengan Aku).”
Isa adalah anak domba Allah
Esoknya, Yahya melihat Isa datang kepadanya. Lalu Yahya berkata, “Lihatlah, Anak Domba Allah yang mengangkat dosa dunia.”
Isa adalah Imam Besar yang tidak pernah berbuat dosa
Karena Imam Besar seperti itulah yang memang kita perlukan. Ia (Isa Al Masih) suci, tak bersalah, tak bercacat. Ia terpisah dari para pendosa dan ditinggikan di atas semua langit.
Orang disucikan melalui iman kepada persembahan tubuh Al-Masih
Oleh kehendak-Nya (Allah) itulah kita telah disucikan melalui persembahan tubuh Al-Masih, sekali untuk selama-lamanya.
Isa yang bangkit dari kematian akan menghukum seisi dunia dengan adil
Dahulu Allah membiarkan manusia di dalam ketidaktahuannya, tetapi sekarang Ia menyerukan di mana-mana supaya semua orang bertobat. Sebab Allah sudah menentukan suatu hari untuk menghukum seisi dunia dengan adil, dan itu akan dilakukan oleh seorang yang sudah ditentukan-Nya untuk itu. Ia sudah menegaskan hal itu kepada semua orang dengan membangkitkan orang itu (Isa Al Masih) dari kematian.”
Isa yang menanggu dosa banyak orang akan menyelamatkan oayang yang menanti-nanikan-Nya
Demikian juga Al-Masih. Ia dipersembahkan satu kali saja untuk menanggung dosa banyak orang (pada kedatanganNya yang pertama kali). Sedangkan untuk (kedatanganNya) yang kedua kalinya (pada Hari Kiamat) Ia akan menampakkan diri-Nya bukan untuk menanggung dosa manusia lagi, melainkan untuk menyelamatkan orang-orang yang menanti-nantikan Dia.
Isa menyelamatkan orang percaya dari murka Allah karena mereka telah di benarkan melalui darah-Nya
Akan tetapi, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita, karena Al-Masih telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa. Maka lebih-lebih lagi sekarang, setelah kita dibenarkan oleh darah-Nya! Tentu Ia (Isa Al Masih) akan menyelamatkan kita dari murka Allah.
Isa satu-satunya jalan keselamatan
Tidak ada keselamatan melalui seorang lain pun, karena di kolong langit ini tidak ada satu nama lain pun (selain nama Isa Al Masih) yang diberikan kepada manusia sehingga melalui nama itu kita dapat diselamatkan.”
Harus mengaku bahwa Isa adalah junjungan yang ilahi dan percaya bahwa Allah membangkitkan-Nya dari kematian
Karena jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Isa adalah Junjungan Yang Ilahi, dan di dalam hatimu kamu percaya bahwa Ia telah dibangkitkan Allah dari antara orang-orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hatinya seseorang percaya sehingga ia dibenarkan, dan dengan mulutnya seseorang mengaku sehingga ia diselamatkan.